Salah satu syarat penerima vaksin Corona adalah tidak menderita penyakit autoimun. Alasannya, untuk menghindari efek samping parah yang tidak diinginkan. Hal ini berdasarkan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Meski diperbolehkan disuntik vaksin tentunya harus melalui beberapa pertimbangan.

Apa itu Penyakit Autoimun?

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh yang dimiliki manusia keliru sehingga menyerang tubuh, bukan virus atau bakteri. Dalam kasus ini sistem kekebalan tubuh salah menganggap bagian tubuh seperti persendian atau kulit sebagai benda asing.

Akibatnya, sistem kekebalan melepaskan protein bernama autoantibodi untuk menyerang sel sehat. Beberapa jenis penyakit autoimun umumnya hanya menargetkan satu organ seperti diabetes tipe 1 yang merusak pankreas. Namun dalam beberapa kasus penyakit autoimun lainnya dapat memengaruhi seluruh tubuh seperti lupus atau disebut juga SLE (Systemic Lupus Erythematosus)

Apa Saja Jenisnya?

Jenis penyakit autoimun cukup banyak, tercatat ada lebih dari 80 jenis. Namun yang dibahas hanya beberapa macam penyakit autoimun yang sering terjadi pada tubuh. Apa saja itu? Yuk, Sahabat Sehat, mari kita simak bersama-sama!

Rheumathoid Arthritis

Penyakit autoimun pertama yang sering terjadi pada tubuh adalah rheumathoid arthritis. Penyakit ini menyerang sendi, dan bahkan hingga mata, kulit, atau jantung. Penyakit ini membuat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri sehingga dapat menimbulkan keluhan seperti nyeri sendi, bengkak, dan kekakuan sendi yang parah.

Produk Terkait: Jual Borobudur untuk Nyeri Sendi

Rheumathoid arthritis dapat mengakibatkan kerusakan sendi permanen dan deformitas (perubahan bentuk) pada tubuh. Untuk mengatasinya, Sahabat disarankan mengkonsumsi obat anti radang.

Giant Cell Myocarditis

Penyakit autoimun ini disebut yang paling fatal karena berhubungan dengan gagal jantung yang dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada otot jantung. Gejala yang biasa dialami berupa pembengkakan di pergelangan kaki, nyeri dada, jantung berdebar, kelelahan, dan sesak napas.

Lupus

Lupus merupakan salah satu jenis autoimun yang awalnya oleh para ilmuwan disebut sebagai penyakit kulit karena menimbulkan ruam. Namun seiring berjalannya waktu, penyakit ini dimasukkan sebagai penyakit autoimun karena ternyata dapat mempengaruhi seluruh tubuh seperti persendian, ginjal, otak, dan jantung. Gejalanya berupa nyeri sendi, kelelahan, dan ruam.

 

Multiple Sclerosis

Jenis penyakit autoimun ini adalah penyakit jangka panjang yang dapat mempengaruhi otak, sumsum tulang belakang, dan saraf optik di mata. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada penglihatan, keseimbangan, kontrol otot, dan fungsi dasar tubuh.

Efek dari penyakit ini tidaklah sama pada setiap orang. Beberapa disebut mengalami gejala ringan, efek lainnya dapat mengalami kesulitan bergerak dan beraktivitas untuk kegiatan sehari-hari. Kondisi ini terjadi bila sistem kekebalan tubuh menyerang materi lemak, myelin (yang melindungi serat saraf dari kerusakan) dan pembentukan jaringan parut.

Diabetes Tipe 1

Kondisi autoimun pada tubuh seseorang juga dapat menyebabkan tidak mempunyai insulin sama sekali. Hal ini akibat diserang dan dihancurkannya pankreas yang merupakan organ tubuh penting untuk menghasilkan insulin. Kondisi autoimun yang demikian menyebabkan terjadinya Diabetes Melitus tipe 1.

Baca Juga: 5 Tanda Gejala Diabetes Atau Kencing Manis

Insulin sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama dalam kaitannya dengan produksi energi dalam membantu aktivitas sehari-hari dan mengatur kadar gula darah. Jika energi yang dihasilkan kurang, tentu akan berdampak pada kinerja dan kondisi tubuh.

Pada kondisi diabetes tipe 1 terjadi penumpukan kadar gula dalam tubuh akibat gangguan produksi insulin, yang dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf. Untuk mengatasinya, pasien disarankan untuk menyuntikkan insulin secara rutin.

Penyakit Addison

Penyakit Addison adalah salah satu jenis penyakit autoimun, yang disebabkan karena sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar adrenal yang terdapat di ginjal. Akibatnya, kelenjar ini mengeluarkan banyak hormon yang menyebabkan kelemahan pada otot, kulit terlihat gelap, menurunnya denyut jantung atau tekanan darah, serta mudah lelah.

Penyakit Graves

Penyakit Graves adalah salah satu jenis penyakit autoimun yang berhubungan dengan kelenjar tiroid, sehingga menyebabkan produksi hormon tiroid berlebih.

Salah satu fungsi hormon tiroid adalah untuk mengontrol penggunaan energi tubuh yang disebut metabolisme. Kelebihan hormon ini dapat meningkatkan aktivitas tubuh dan menyebabkan timbulnya keluhan berupa gugup, berdebar, mudah merasa panas, penurunan berat badan, dan mata terlihat melotot (disebut juga eksoftalmus).

Myasthenia Gravis

Penyakit autoimun ini mempengaruhi kerja saraf yang membantu otak dalam mengontrol otot. Jika komunikasi dari saraf ke otot terganggu, sinyal tidak dapat mengarahkan otot untuk berkontraksi. Hal ini dapat menyebabkan kelemahan otot, dan akan terasa saat  beraktivitas namun membaik saat beristirahat.

Alopecia

Alopecia adalah istilah medis untuk menyebut kerontokan rambut, hal ini disebabkan karena adanya stres. Penelitian menunjukan 70% dari 500 pasien yang menderita Alopecia, ternyata mengalami stres. Masalah ini timbul ketika tubuh menyerang folikel rambut. Kerusakan yang ditimbulkan tidak permanen, namun rambut dapat terlihat menipis, atau patah-patah.

 

ID-NONT-00087

Categories: Artikel