Bulan April diperingati sebagai Bulan Kesadaran pada Hashimoto Tiroiditis. Hal ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global pada kondisi autoimun yang dapat menyebabkan kekurangan hormon tiroid (hipotiroid).
Hashimoto Tiroiditis adalah penyakit peradangan pada kelenjar tiroid yang bersifat kronis akibat sistem kekebalan tubuh (sistem imun) menyerang sel-sel dan jaringan tiroid. Penyakit hashimoto merupakan penyebab utama kondisi hipotiroid atau kekurangan hormon tiroid. Hashimoto tiroiditis dapat dialami oleh pria dan wanita segala usia, termasuk anak-anak.
Kelenjar tiroid berfungsi untuk memproduksi hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh seperti metabolisme, kekuatan otot, irama detak jantung dan juga suhu tubuh.
Gejala Penyakit Hashimoto Tiroiditis
Penyakit Hashimoto berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun hingga menyebabkan kondisi hipotiroidisme atau kondisi kekurangan hormon tiroid
Saat penderita penyakit Hashimoto mengalami hipotiroidisme, akan muncul gejala seperti berikut:
- Lelah dan lesu
- Suara serak
- Kulit pucat dan kering
- Sembelit
- Kuku menjadi rapuh
- Rambut Rontok
- Berat badan meningkat tanpa sebab
- Otot lemah, terasa nyeri, kaku atau sakit bila disentuh
- Nyeri dan kaku sendi
- Lidah yang membesar
- Menorrhagia
- Sensitif terhadap dingin
- Depresi
- Sulit mengingat sesuatu
Hipotiroid yang berlangsung lama juga dapat memicu pembesaran kelenjar tiroid yang membuat leher terlihat membengkak. Pembengkakan ini akan membuat penderitanya merasa tenggorokannya penuh dan mengalami kesulitan saat menelan
Bagaimana terjadinya Penyakit Hashimoto Tiroiditis?
Antibodi tiroidperoxidase (ANTI TPO) menyerang sel sehat pada kelenjar tiroid, sehingga efeknya terjadi peradangan dan kerusakan sel sehat tiroid yang seharusnya sel tersebut dapat memproduksi hormon tiroid. Peradangan terjadi secara kronis atau jangka panjang dan karena sel sehat tiroid yang bertugas memproduksi hormon tiroid terus berkurang maka lama kelamaan akan menjadi kondisi hipotiroid.
Fase terjadinya Penyakit Hashimoto Tiroiditis
Fase 1: Ditandai dengan Anti TPO Positif. T4 Normal, TSHs Normal
Tidak ditemukan adanya gejala pada fase ini pada tubuh pasien meskipun kadar anti TPO nya positiv dan tubuh pasien dapat terasa sangat sehat.
Fase 2: Ditandai dengan Anti TPO Positif, T4 Tinggi, TSHs Rendah
Fase ini sering disebut adalah saat serangan autoimun dimulai. Kelenjar tiroid mengalami peradangan sehingga melepaskan banyak sekali hormon tiroid ke peredaran darah dalam waktu singkat.
Fase 3. Ditandai dengan T4 Normal namun TSHs Tinggi
Serangan autoimun sudah berakhir tetap sel sehat pada kelenjar tiroid sudah mulai banyak berkurang sehingga TSHs mulai naik untuk mencoba memenuhi kebutuhan hormon harian.
Fase 4: Ditandai dengan T4 Rendah dan TSHs Tinggi
Serangan masih berlangsung sehingga merusak sel tiroid sehat. Kerusakan tersebut menyebabkan kelenjar tiroid tidak mampu memproduksi hormon untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada fase ini gejala hipotiroid mulai nampak.
Fase 5:
Sel tiroid yang masih berfungsi sangat sedikit sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hormon tiroid setiap harinya. Kondisi hipotiroid menjadi kronis dan membutuhkan pengobatan seumur hidup.
Penyebab Penyakit Hashimoto Tiroiditis
Penyakit Hashimoto disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang merusak kelenjar tiroid. Belum diketahui penyebab pastinya namun diduga berkaitan dengan infeksi virus, faktor genetik atau leaky gut. Namun perlu diperhatikan kalau suatu penyakit tidak dapat berdiri sendiri, sehingga ada kondisi lain yang bisa mencetuskan terjadinya suatu penyakit seperti:
- Wanita
- Memiliki riwayat terpapar radiasi
- Berusia 40-60 tahun
- Memiliki keluarga yang memiliki riwayat penyakit tiroid atau penyakit autoimun juga
- Memiliki kondisi autoimun lain seperti celiac disease, lupus, rheumatoid arthritis atau psoriasis.
Diagnosis Penyakit Hashimoto
- Pemeriksaan hormon tiroid seperti T3, T4, FT3, FT4, TSHs , untuk memeriksa fungsi kelenjar tiroid dengan mengukur kadar hormon tiroid di dalam darah.
- Pemeriksaan Antibodi (Anti TPO), untuk mengetahui keberadaan antibidy yang menyerang kelenjar tiroid.
- Ultrasonografi (USG Leher), untuk mencitrakan kelenjar tiroid dan patologinya dan memeriksa ukuran kelenjar tiroid dan memastikan tidak ada penyebab lain dari pembesaran tiroid tersebut seperti tumor atau kanker.
Pengobatan Hashimoto Tiroiditis
- Observasi, dilakukan untuk memantau kondisi pasien jika kadar hormon tiroidnya belum mengalami penurunan sedangkan antibodynya yang positif
- Terapi hormon
Jika sudah diketahui kekurangan hormon tiroid, dokter akan meresepkan hormon tiroid sintetis untuk diminum setiap hari. Penyesuaian dosis mungkin akam diperlukan setiap 1-2 bulan setelah terapi.
Komplikasi yang terjadi pada Penyakit Hashimoto
Jika Hashimoto tiroiditis tidak segera ditangani, kekurangan hormon tiroid yang terjadi akan menimbulkan berbagai komplikasi seperti:
- Gangguan jantung (Bradikardia, Aritmia)
- Gagal jantung
- Meningkatkan kadar kolesterol
- Obesitas
- Depresi
- Penurunan libido
- Koma mixedema
- Infertilitas
Jika terjadi pada ibu hamil, penyakit hashimoto yang tidak tertangani dapat meningkatkan risiko:
- Keguguran
- Pre-eklapsia
- Bayi lahir prematur
- Anemia
- Berat badan bayi rendah
- Bayi mengalami gangguan fisik atau mental
Sayangnya banyak orang yang tidak mengetahui kondisi hashimoto tiroiditis ini karena gejalanya samar, dan seringkali didiagnosa dengan penyakit lain terlebih dahulu sebelum akhirnya tegak diagnosa.
Perbaikan pola hidup dapat sangat membantu meringankan gejala pada Penyakit Hashimoto Tiroiditis. Seperti dengan mengelola stress, perhatikan pola makan gizi seimbang, dan juga olahraga teratur. Diet pembatasan makanan dapat diterapkan pada sebagian orang.
Ikuti juga Instagram @pitatosca untuk dapat akses informasi baru seputar kesehatan tiroid
#Periksa Leher Anda
Sumber:
Alodokter.com/penyakit-hashimoto
Instagram @pitatosca
Hashimoto's Protocol, by Izabella Wentz PharmD, FASCP