Penyakit graves merupakan salah satu jenis penyakit autoimun (kondisi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengenali sel sehat dan melawan sel tubuh sendiri). Penyakit graves menyerang kelenjar tiroid sehingga memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Hal ini menyebabkan kadar hormon tiroid didalam tubuh meningkat, dan kondisi ini disebut hipertiroid. Ada berbagai macam penyebab hipertiroid, namun penyakit graves merupakan penyebab tersering hipertiroid.

Penyakit graves dapat dialami 1 dari 200 orang dan sering kali dialami wanita berusia dibawah 40 tahun, meski dapat pula dialami oleh kaum pria.1 Penyakit graves dapat diatasi dengan penangan yang tepat, namun apabila tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi yang serius. 

Gejala Penyakit Graves

Produksi hormon tiroid yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai gejala, meliputi:

  • Pembesaran kelenjar tiroid.

  • Tidak tahan panas dan mudah berkeringat.

  • Berat badan menurun secara drastis (tanpa melakukan diet atau mengurangi jumlah asupan makanan).

  • Gemetaran.

  • Perubahan siklus menstruasi.

  • Mudah cemas dan gelisah.

  • Perubahan mood.

  • Menurunnya gairah seksual.

  • Gangguan ereksi.

  • Berdebar.

  • Kulit kemerahan (jarang).

  • Mudah lelah.

  • Sulit tidur (insomnia).

  • Kekurangan vitamin B12.

Selain gejala di atas, beberapa penderita penyakit graves dapat mengalami gejala lainnya yang khas yaitu gangguan pada mata (oftalmopati graves) dan gangguan pada kulit (dermopati graves).

Gangguan pada mata akibat penyakit graves ditandai dengan:

  • Mata tampak menonjol dan bengkak. (exophthalmos)

  • Mata kering dan kemerahan.

  • Mata terasa tertekan dan nyeri.

  • Penglihatan kabur dan pandangan ganda

Gangguan kulit pada penyakit graves ditandai dengan kulit menebal dan kemerahan pada area tulang kering kaki (disebut Myxedema) yang dapat disertai rasa nyeri, ataupun tanpa rasa nyeri. Seperti gangguan pada mata akibat penyakit graves, gangguan pada kulit juga tidak selalu segera dialami setelah pasien terdiagnosa mengalami Hipertiroid.

 

Penyebab Penyakit Graves

Penyakit graves menyerang kelenjar tiroid yang terletak di leher, di bawah jakun. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon yang berperan dalam metabolisme tubuh.

Normalnya hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormon) diproduksi oleh kelenjar pituitari di otak, yang menstimulasi kelenjar tiroid dan mengatur kadar hormon tiroid.4 Pada penyakit graves, sistem kekebalan tubuh berikatan pada di permukaan sel tiroid dan menstimulasi sel untuk memproduksi dan mengeluarkan hormon tiroid secara berlebihan yang kita kenal sebagai kondisi Hipertiroid.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penyakit graves ini disebabkan pula karena faktor keturunan maupun faktor lingkungan seperti kebiasaan merokok. Kondisi lain yang menyebabkan seseorang beresiko menderita penyakit graves, yaitu:

  • Memiliki riwayat penyakit autoimun sebelumnya, seperti rheumatoid arthritis (radang sendi), diabetes mellitus tipe 1, dan penyakit crohn.

  • Wanita hamil atau baru saja melahirkan.

  • Kondisi stress fisik maupun stress emosional.

  • Usia dibawah 40 tahun.

  • Perempuan 8 kali lebih beresiko menderita penyakit graves dibandingkan pria.

 

Bagaimana Cara Mendiagnosa Penyakit Graves ?

Dokter dapat mendiagnosa berdasarkan keluhan dan pemeriksaan fisik, serta riwayat kesehatan sebelumnya. Selain itu, dokter dapat melakukan berbagai pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosa penyakit graves yaitu:

  1. Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kadar hormon TSH, dan hormon tiroid yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Penderita penyakit graves memiliki kadar TSH yang lebih rendah dari ambang batas normal, sehingga hormon tiroid di dalam tubuh (hormon T3 dan T4) akan lebih tinggi. Pemeriksaan kadar antibodi TRAb (thyrotropin receptor antibody) juga dapat dilakukan.

  1. Pemeriksaan USG

Pemeriksaan USG dilakukan untuk menilai kelenjar tiroid. Pada penyakit graves, ukuran kelenjar tiroid membesar.

  1. Pemeriksaan Ambilan Yodium Radioaktif

Tubuh menggunakan iodin untuk menghasilkan hormon tiroid. Untuk melakukan pemeriksaan ini, pasien diminta mengkonsumsi sejumlah radioaktif iodine sehingga dapat diukur persentase kelenjar tiroid menyerap iodine. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mempermudah dokter mengetahui penyebab tingginya kadar hormon tiroid.

 

Penanganan Penyakit Graves 

Pengobatan pada penyakit graves bertujuan untuk meredakan gejala serta mengurangi produksi hormon tiroid, yang meliputi :

  1. Obat Antitiroid

Jenis obat antitiroid yang sering digunakan adalah PTU (propylthiouracil), methimazole dan carbimazole. Obat-obatan ini bertujuan untuk menghambat kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid. Gejala akan berkurang kurang lebih dalam 4-6 minggu setelah mulai mengkonsumsi obat ini. Pengobatan mungkin akan tetap dilanjutkan selama 12-18 bulan untuk memastikan tidak muncul lagi penyakit graves.

  1. Obat Penghambat Beta 

Obat golongan penghambat beta tidak mempengaruhi kadar hormon tiroid namun membantu mengurangi gejala seperti berdebar, dan gemetaran. Obat golongan penghambat beta bekerja dengan menghambat efek adrenalin, dan sering kali digunakan sebagai terapi tambahan.

  1. Operasi

Operasi atau tiroidektomi dilakukan dengan memotong sebagian atau seluruh kelenjar tiroid, yang disesuaikan dengan tingkat keparahan dari penyakit graves. Operasi kelenjar tiroid merupakan cara yang cepat, dan hasilnya permanen sehingga hormon tiroid akan kembali ke kadar normal. Setelah operasi, pasien mungkin akan mengalami nyeri pada leher dan suara serak yang dapat dialami sementara. Namun, apabila operasi tiroid dilakukan dengan cara mengambil seluruh kelenjar tiroid, maka ada kemungkinan pasien mengalami kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) yang dapat diatasi dengan penggunaan obat pengganti hormon.

Sama seperti operasi lainnya, operasi tiroidektomi juga memiliki resiko yaitu berpotensi mencederai kelenjar paratiroid dan merusak saraf pada pita suara.

  1. Terapi Radioaktif Iodin

Terapi radioaktif iodin merupakan penanganan penyakit graves yang sering dilakukan, dengan cara mengkonsumsi radioaktif iodin-131 sehingga dapat masuk ke dalam pembuluh darah dan terserap ke sel tiroid yang overaktif.

Terapi radioaktif iodin dapat membuat ukuran kelenjar tiroid menyusut dan kadar hormon tiroid kembali normal.

 

Apa Komplikasi Penyakit Grave ?

Pada kondisi yang ekstrim, penyakit graves dapat menyebabkan badai tiroid (thyroid storm). Meski kondisi tersebut jarang terjadi namun apabila tidak ditangani dapat menyebabkan kematian. Ditandai dengan suhu tubuh, denyut jantung dan tekanan darah meningkat hingga kadar berbahaya akibat kelenjar tiroid yang overaktif dan tidak mendapat penanganan yang baik. Gejala yang dialami seperti:

  • Gelisah 

  • Kebingungan

  • Suhu tubuh meningkat

  • Berdebar

  • Kurang istirahat dan berkeringat

Apabila mengalami keluhan di atas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke IGD atau dokter terdekat agar mendapat penanganan.

 

Demikian mengenai penyakit graves, yang dapat diatasi dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat sehingga dapat meminimalisir komplikasi dan penderita dapat kembali beraktivitas seperti sebelumnya.

 

Categories: Artikel