Tiroid merupakan sebuah kelenjar berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak pada leher. Kelenjar ini merupakan salah satu kelenjar endokrin yang berfungsi untuk memproduksi hormon bagi tubuh. Hormon-hormon dari kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk berbagai aktivitas dalam tubuh, seperti seberapa cepat tubuh membakar kalori hingga seberapa cepat laju detak jantung.1 Dengan fungsinya yang penting untuk tubuh, maka Sahabat juga perlu mengetahui seputar hal-hal mengenai gangguan yang dapat terjadi pada tiroid.
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme merupakan kondisi di mana kelenjar tiroid membentuk hormon tiroid secara berlebihan.2 Kondisi ini lebih sering dijumpai apabila Sahabat memiliki riwayat penyakit tiroid di keluarga, masalah kesehatan seperti diabetes tipe 1, mengkonsumsi yodium berlebihan, berusia di atas 60 tahun (terutama wanita) atau apabila Sahabat memiliki riwayat hamil dalam 6 bulan terakhir.2
Beberapa gejala yang dapat timbul pada penderita hipertiroidisme adalah:3 ● Gelisah
● Mudah lelah
● Tidak tahan panas
● Sulit tidur
● Diare
● Terus merasa haus
● Mood tidak stabil
Penyakit Graves atau Graves’ disease merupakan penyebab paling umum dari hipertiroidisme.2 Penyakit ini merupakan penyakit autoimun, di mana sistem imun tubuh berbalik menyerang kelenjar tiroid dan menyebabkan peningkatan produksi hormon tiroid.2 Sekitar 1 dari 3 orang dengan hipertiroidisme yang disebabkan oleh penyakit Graves mengalami masalah mata, yang dikenal sebagai penyakit mata tiroid atau ophthalmopathy Graves.3 Masalah mata dapat meliputi rasa kering dan berpasir, sakit pada mata, sensitivitas terhadap cahaya, mata merah atau meradang, penglihatan kabur atau ganda, kelopak mata bengkak atau tertarik ke belakang serta mata melotot.4
Diagnosis didasarkan pada gejala dan hasil tes darah yang menilai seberapa baik tiroid Sahabat bekerja.3 Apabila sahabat menderita hipertiroidisme, dokter dapat menyarankan untuk menggunakan obat-obatan yang menurunkan produksi hormon tiroid, terapi radioiodine, atau pembedahan tiroid.2
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan kondisi di mana kelenjar tiroid tidak dapat membentuk cukup hormon tiroid.5 Kondisi ini lebih sering dijumpai pada wanita dan pada orang berusia di atas 60 tahun.6 Hipotiroidisme dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit autoimun, respon berlebihan terhadap pengobatan hipertiroidisme, operasi tiroid, terapi
radiasi, serta obat-obatan.7 Kurangnya konsumsi yodium juga dapat menyebabkan hipotiroidisme.8 Pada penderita hipotiroidisme dapat timbul beberapa gejala seperti:9 ● Mudah lelah
● Peningkatan berat badan
● Tidak tahan dingin
● Kulit dan rambut kering
● Nyeri otot
● Depresi
Penyakit Hashimoto atau Hashimoto’s disease merupakan penyebab paling umum hipotiroidisme. Penyakit Hashimoto adalah kelainan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh berbalik menyerang tiroid. Akibatnya, kelenjar tiroid akan meradang dan tidak lagi dapat menghasilkan cukup hormon tiroid.5 Penderita penyakit Hashimoto dapat memiliki beberapa tanda seperti wajah terlihat membesar, kulit kering, denyut jantung melambat, dan kelenjar tiroid membesar.5,10
Sama seperti kondisi hipertiroidisme, dokter Sahabat mungkin akan menanyakan beberapa hal seperti gejala apa yang Sahabat rasakan, memeriksa leher Sahabat dan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui apakah kelenjar tiroid Sahabat memproduksi hormon yang cukup. Untuk pengobatan hipotiroidisme, dokter Sahabat mungkin akan memberikan obat hormon untuk menggantikan hormon tiroid yang kurang.5
Nodul Tiroid
Terkadang Sahabat juga dapat menjumpai sebuah benjolan atau nodul pada kelenjar tiroid. Nodul tiroid merupakan sebuah lesi pada kelenjar tiroid, yang secara radiologis berbeda dengan jaringan tiroid sekitar. Nodul tiroid terkadang dapat menyebabkan gangguan fungsi kelenjar tiroid, namun yang perlu diperhatikan adalah apakah nodul tersebut jinak atau ganas (malignan).11
Untuk menentukan apakah nodul tiroid jinak atau ganas, dokter mungkin akan melakukan tindakan Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB). Tindakan ini merupakan suatu alat yang akurat untuk menentukan tatalaksana lebih lanjut.11
Beberapa hal yang disebutkan di atas merupakan gangguan yang sering ditemukan pada kelenjar tiroid. Sahabat dapat melakukan pemeriksaan pada diri sendiri dengan cara meraba leher Sahabat. Apabila terdapat benjolan yang timbul atau mengalami beberapa tanda atau gejala yang telah disebutkan, Sahabat dapat memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu.